Hehehe... Ini cuma satu catatan ringan. Dari satu moment di kesempatan mengikuti kelompok diskusi.
Hujan yang mengguyur deras hari itu di hangatkan dengan 4(empat) kelompok penyaji, dengan masing2 Rencana Anggara Belanja ....
Diskusi ini bukan untuk mengoreksi satu instansi dgn instansi, diskusi ini lebih di tekankan pada seberapa efektif dan efisiennya, pengalokasian dana yg akan atau sudah akan pasti di dapat...., hehehe...sedikit ribet memang, karena akan bicara dana/uang...tapi ada dan tidaknya masih tanda tanya.....(boleh ketawa.....)
Kelompok 1 (Gemuk)...
Dengan Rombel yg banyak dan siswa hampir seribu orang jika saya tuliskan disini bahwa salah satu pos penerimaannya mencapai hampir 2M... Tdk berlebihankan.....
Sayangnya kelompok penanya(audiens) sekaligus korektor, lebih menyoroti pos2 penerimaan lain yg tidak di bawa ke ranah diskusi, karena menurut audiens jadi kurang berarti jika diskusi cuma menampilkan satu pos penerimaan tanpa pos2 penerimaan lain berarti kurang transparan....
Tapi secara apik kelompok 1, bertahan dg pernyataannya bahwa ini semua tidak mengurangi subtansi diskusi, karena yg di soroti adalah efektif & efisien nya. Bukan masalah, dari mana saja pos2 penerimaan,karena jika semua di tampilkan maka akan melebar dan tidak fokus.
Cukup hangat penyajian itu, karena tarik ulur pada perlu dan tidaknya semua di tampilkan, satu lagi audiens menangkap satu arogansi pada satu otoritas seorang 'leader'....
Pada pengalokasian, tdk perlukan byk individu, bukannya perwakilan2 yg mumpuni itu sudah cukup..... Dan sebagai leader...tidak adil jika cepat2 di nilai arogan pada satu keputusan, jika keputusan tsb begitu menunjang tercapainya 'misi2' instansi....ya kan...
Dan ke khas an seorg 'leader' mmg hrs ada krn dia punya otoritas untuk itu. Yg terpenting disini sang leader tetap mengikut sertakan perwakilan2 dari beberapa jurusan pada penyusunan rancangan tsb.
Secara akumulatif tujuan diskusi tsb blm tercapai karena rada melenceng dari yg di targetkan Profesornya.
Kelompok 2 (sedang)
Dengan total dari beberapa pos penerimaan yg jauh di bawah kelompok 1, itu semua tidak mengurangi makna begitu kerja kerasnya setiap komponen di instansi tersebut.
O ya, masih bisa memberi anggotanya THR.... Walau di akui nilainya masih jauh dari 'cukup' tapi ketersediaanya di keterbatasan adalah tetap sebagai penghargaan tak ternilai... (Alhamdulillah..)
Menarik, kala ada testimoni dari sang leader.... "Dng keterbatasan ini, kami untuk mengalokasikn by pulsa di saat kami betul2 perlu utk berkomunikasi, setiap dari kami hrs berfikir ekstra keras, karena pos tsb mmg tak boleh ada.....(dilema ya.., mau pasang telpon lbh tak terjangkau, pake HP pribadi....pulsanya.... plisss dech)...tapi, komunikasi dengan instansi lain itu penting, jadi...kesimpulannya sang 'leader' harus rogoh kocek sendiri...salut.
Kelompok 3 (ramping)
Instansi ini ramping tapi...hebat...
Yah memang hebat karena tegar berdiri dan eksis di keterbatasan klasik. Dan ironisnya justru instansi yg ramping spt ini justru yg paling byk ada di negara yg konon katanya gemah ripah loh jinawi. Hehehehe....
Beberapa ketertarikan bisa saya tuliskan disini, ketika sang 'leader' memaparkan satu alokasi dananya adalah untuk 'dana bantuan siswa'... Di keadaan yg sangat2 terbatas, jajaran yg beliau pimpin masih mampu menyeleksi beberapa siswa yg bisa benar2 bebas biaya. Dan siswa yg berprestasi mendapatkan 'bea siswa'.... Sementara pos penerimaan cuma mengandalkan linkungan sendiri dan pos2 lain yg hehehe...jg belum pasti....
Pribadi saya sangat ingin belajar dari mereka.
Yang lebih 'wwuuiiihh'.... Guru yg mengajar disitu, ketika perekrutan, betul2 di pahamkan pd "jika anda menjadi guru disini untuk mencari gaji, anda salah masuk, kami tdk bs menjanjikan nominal uang untuk menggaji anda", dengan kejujuran itu, bisa di bayangkan 'niat' guru2 yg terlibat di situ.... Dan itu, masih bisa mencetak siswa berprestasi pula.....(boleh ndak sy ikut gabung di instansi Bp?....jd pingin ikutan..)
Kelompok 4 (extra large)
Dengan label unggulan. Apa yg perlu di pusingkan? Dg dana 6 jt persemester persiswa....(hampir sama dg by di program S2), tapi dg segala fasilitas dan nilai 'prestice' yg diingini orang tua siswa, tetap nilai itu adalah sah-sah aja ya....
Di luar extra large nya dana yg mereka kelola, saya teringat pada salah seorg anak teman yg pernah sekolah di tempat tersebut walau sesaat (cuma satu semester).
Teman saya (mami dari siswa tsb) memindahkan anaknya dari sklh label unggulan ke sekolah 'biasa' saja, ketika dari mulut anaknya terucap..."mami, aku tdk bisa belajar maksimal di situ, sebab, jadwalnya terlalu padat dan aku cuma bisa ngantuk saat pelajaran berlangsung, fisikku terlalu capek..."
Dri ke 4 klompok tsbt,bisa dipetik manfaat :
- diketerbatasan tdk serta merta memasung kreatifitas & kebersamaan.
-di keberadaan yg berlimpah jg tdk menjdi jaminan sbuah 'kenyamanan' utk sbuah pmbelajaran.
Di dedikasikan utk ke 4 klpk presentasi Minggu 9 mei 2010
Blog Archive
Monday, August 2, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment